Jumat, 26 September 2014

MUSEUM HAGIA SOPHIA



Yang kedua, ane akan bahas salah satu bangunan yang juga memiliki nilai sejarah yang tentunye kagak kalah WOWnye ame Masjid Sultan Ahmed atau Masjid Biru atau Blue Mosque.

HAGIA SOPHIA atau Aya Sofia, dulunya ini adalah bangunan gereja pada masa Kekaisaran Bizantium, namun saat Konstantinopel  ditaklukan oleh Muhammad Sultan Al-Fatih atau yang biasa disebut Sultan Ahmed atau Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453, sehingga fungsi dan kegunaan yang dulunya dijadikan Gereja diubah fungsi menjadi sebuah Masjid. Dan pada hari itu juga, yaitu hari Jumat perubahan itu dilakukan dan dilakukan juga pelaksanaan sholat Jumat.
 
Museum Hagia Sophia yang terlihat seperti masjid


Segala macam bentuk perubahan, renovasi, dan modifikasi pun dilakukan agar sesuai dengan gaya bangunan seperti layaknya masjid pada umumnya. Pada masa Sultan Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuatlah menara yang merupakan salah satu ciri bangunan sebuah masjid di sebelah selatan. Selim II (1566-1574) membangun dua menara dan sedikit demi sedikit mengubah bagian-bagian bangunan yang masih bercirikan sebuah gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit. Selama kurang lebih 500 tahun lamanya Hagia Sophia terus berfungsi sebagai masjid, dan berbagai ornamen-ornamen yang ada di dalamnya seperti patung, salib, dan lukisannya telah dilepas dan ditutupi dengan hiasan cat.

Bentuk dinding atas Hagia Sophia setelah cat-nya dikelupas


Mustafa Kemal Atatürk  ( Presiden pertama Republik Turki ) mengubah status Hagia Sophia yang awalnya masjid dijadikan sebuah museum pada tahun 1937. Dan pembongkaran pun dilakukan, mulai dari pembersihan dinding yang dihiasi oleh kalimat-kalimat arab atau kaligrafi dengan cara dikelupas atau dikerok cat-nya sampai ditemukannya kembali lukisan-lukisan sakral gereja pada awalnya. Sejak saat itulah Hagia Sophia yang awalnya menjadi gereja, setelah itu menjadi masjid kini berubah fungsi lagi menjadi sebuah museum hingga sekarang, dan Hagia Sophia pun dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istanbul.

Perpaduan antara gereja dan masjid Hagia Sophia ini juga terlihat sangat jelas, dimana kalimat-kalimat arab atau kaligrafi yang terpampang di atas dibarengi juga dengan nuansa gereja yang sangat kental. Dilihat dari sisi bangunannya juga terlihat sekali perpaduan yang dihasilkan antara percampuran gereja dan masjid. Lampu-lampu yang tertata dengan rapi semakin menambah cantik paras sang museum aya sofia ini. 
 
Suasana di dalam museum Hagia Shopia, perpaduan yang sangat apik diantara 2 peradaban





Dari sisi bangunannya pun terlihat jelas kalau gaya arsitektur gereja masih dipertahankan keutuhannya, mungkin terjadi perubahan terhadap bangunannya akan tetapi tidak mengurangi ciri khas sebuah gereja pada umumnya. Dan bisa dilihat juga bahwa kalimat-kalimat arab atau kaligrafi juga berpadu menjadi satu dengan ornamen-ornamen asli gereja. Terlihat jelas sekali kalau cat dinding bagian atas terkelupas, karena memang disengaja untuk menunjukkan peradaban yang ada di masa lalu, sehingga Hagia Sophia ini dijadikan sebuah museum, yang gunannya juga tidak jauh beda dengan fungsi masjid pada awalnya, yaitu untuk mempertahankan dan menjaga nilai-nilai sejarah di masa peradaban kuno yang mengandung unsure sejarah yang patut untuk dijaga dan dilestarikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar